Leo Tolstoy seorang penulis novel dari Russia yang berlatar belakang hukum, dalam tulisannya sering menggambarkan fakta-fakta yang diuraikan dengan kalimat-kalimat yang mudah dibaca dan dinikmati oleh banyak orang, maka tidak heran Tolstoy menjadi penulis yang melegenda. Begitulah tulisan, akan menjadi “monas” bagi penulisnya, menjadi petanda bagi penulisanya itu sendiri.
Tidak perlu jauh-jauh memandang tokoh dari negara lain, jika untuk melihat penulis novel berlatar belakang ilmu hukum. Di Indonesia juga banyak, salah satunya adalah Muharram Syahri Siregar, dengan nama pena: Arie Siregar, pemuda asal. Labuhanbatu Sumatera Utara ini adalah alumni Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang.
Tulisan-tulisan Arie menyasar ke pemuda millenial sehingga sifat penulisan adalah kekinian, ebebrapa tulisan sudah ia terbitkan di pasaran seperti “Takkan Kulepas”, yang tayang premium di Storial.co. Novel tersebut adalah novel teenlit yang terinspirasi dari kisah masa remajanya
Aroe adalah pemuda yang sudah gemar membaca sejak kecil, mulai aktif menulis sejak pertengahan tahun 2016. Saat itu, ia memulainya dengan tekun menulis puisi, sembari mulai gemar membaca buku-buku sastra, sampai kemudian ia pun tertarik menulis cerita pendek dan novel. Lalu pada tahun 2017, ia pun menerbitkan buku solo pertamanya, yakni kumpulan cerpen yang berjudul Mendendam. Baru setelah itu, lahirlah karya-karya lain berupa cerpen, puisi, dan cernak dari kemampuan menulisnya yang ia asah secara terus-menerus, sampai karya-karya tersebut pun meraih tayang di beberapa media online dan terhimpun dalam buku antologi yang hampir seluruhnya melalui proses kurasi.
Sebelum memutuskan untuk aktif di dunia menulis, Arie Siregar pernah berkecimpung di dunia aktivis. Selama lebih dari dua tahun, ia aktif berkerja atau berkegiatan di sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang bantuan hukum, yakni Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang. Namun kemudian ia terpaksa harus berhenti berkegiatan dari lembaga tersebut, dikarenakan satu musibah yang dialaminya. Saat masa-masa awal dirundung musibah itulah, ia akhirnya jatuh cinta pada dunia menulis, sebab menulis ternyata punya andil yang cukup besar dalam pemulihan psikisnya yang turut mengalami imbas dari musibah tersebut. hanya orang orang yang mempunyai jiwa kesatria yang mampu bangkit dari keterpurukannya, Arie adalah salah satunya karena mampu mengolah energi negatif menjadi positif, sehingga mampu bangkit dari keterpurukan.
Meski mendapatkan manfaat yang cukup besar dari menulis, Arie Siregar tak menampik bahwa dunia kepenulisan bukanlah dunia yang mudah untuk ditekuni. Ada saja hal-hal yang menurutya dapat mengganggu komitmen dan konsistensinya untuk tetap menulis. Seperti misal ketika tulisannya ditolak oleh media atau tak mendapat apreasiasi dari siapa pun, ia kadang tak bisa untuk tak merasa kecil hati. Namun begitu, ia belum pernah terpikir untuk berhenti menulis karena itu. Ia selalu kembali ke tekadnya semula, bahwa menulis dapat membuat penat di hati dan pikirannya terbuang sirna.
Selain menulis, Arie Siregar juga aktif di Arus Kata. Yaitu sebuah komunitas menulis yang ia dirikan bersama para penulis lain di Rantauprapat, pada 19 Maret 2019. Ia mendirikan komunitas tersebut karena tidak menemukan komunitas menulis aktif ketika kembali lagi keRantauprapat pada tahun 2017, setelah sekian tahun merantau di Semarang, Jawa Tengah. Memang, ia sendiri pun akhirnya mengakui, bahwa tidak mudah menjaga sebuah komunitas agar bisa tetap tegak berdiri, dan terasa memberi imbas yang cukup kepada para anggota dan orang-orang di sekitarnya. Ada kesulitan tersendiri yang dialami Arus Kata dalam hal itu. Yaitu karena masih kurangnya ketertarikan masyarakat untuk bergabung, dikarenakan kurangnya pula minat masyarakat dalam menekuni dunia menulis.
Tak cukup dengan Arus Kata, Arie Siregar juga turut membentuk sebuah forum khusus yang dihuni para penulis Kab. Labuhanbatu, yang diberi nama Forum Penulis Labuhanbatu (FPL). Adapun tujuan pembentukan forum tersebut, sangat berbeda dengan Arus Kata. Yaitu, untuk para penulis yang tergabung agar bisa bekerjasama menggeliatkan gerakan menulis, khususnya di Labuhanbatu, dan bisa saling dukung ketika ada yang menerbitkan karya. Forum ini sangat terbuka bagi semua insan penulis yang berdomisili atau berasal dari Labuhanbatu.
Ohya..apabila ingin mengenal Arie lebih dalam bisa berkunjung ke IG: @ariesiregar dan
FB: Arie Siregar.